MAKALAH
RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN
KONSEP DASAR IPS
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Konsep Dasar IPS SD
Dosen
Pengampu : Anni Malihatul Hawa, M.Pd
Disusun
Oleh:
1. Ambar Indraswari (130118A002)
2. Cholifatul Hidayah (130118A007)
3. M.
Sobirin (130118A015)
4. Rifki Hatta Herdiansa (130118A022)
5. Rizqy Aries Nurhanifah (130118A034)
6. Yulius Tedy Wicaksana (130118A028)
PRODI S1 PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Konsep Dasar IPS SD
yang membahas tentang materi bahasan ruang lingkup dan cakupan konsep
dasar IPS SD.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan bekerjasama dalam penyusunan atau dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Konsep Dasar IPS SD ini. Semoga makalah Konsep Dasar IPS SD tentang ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS SD dapat menambah wawasan pembaca.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan bekerjasama dalam penyusunan atau dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah Konsep Dasar IPS SD ini. Semoga makalah Konsep Dasar IPS SD tentang ruang lingkup dan cakupan konsep dasar IPS SD dapat menambah wawasan pembaca.
Ungaran, 28
Februari 2019
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL .............................................................................................. i
KATA
PENGANTAR ........................................................................................... ii
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS ............................ 3
2.2 Konsep dan Rasional Sosial.............................................................. 5
2.3 Karakteristik Konsep Sejarah............................................................ 7
2.4 Karakteristik Konsep Geografi........................................................ 10
2.5 Karakteristik Konsep Ekonomi....................................................... 14
2.6 Karakteristik Konsep Sosiologi...................................................... 18
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan ................................................................................... 22
3.2 Saran ............................................................................................. 22
DAFTAR
PUSTAKA ........................................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Pengajaran
IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah karena siswa yang
datang
ke sekolah berasal dari lingkungan yang berbeda-beda. Pengenalan siswa melalui
luar wahana sekolah mungkin masih bersifat umum, terpencar-pencar, dan
samar-samar. Ilmu Pengetahuan
Sosial merupakan mata pelajaran yang bertujuan untu mengembnagkan peserta didik
menjadi warga negarayang demokratis, bertanggung jawab, dan cinta damai. Upaya
menjadikan peserta didik sebagaimana yang dituliskan diatas dikonstruksi dalam
muatan kurikulum IPS
Dengan
demikian sekolah mempunyai peran dan kedudukan yang penting karena apa yang telah
diperoleh di luar sekolah dikembangkan dan diintegraasikan menjadi sesuatu yang
lebih bermakna. Selain
itu juga IPS memusatkan pada hubungan antar manusia dan pemahaman sosial.
Dilihat dari materi kajian IPS, maka mata pelajaran
IPS akan dapat mencapai tujuan dan taget yang diharapkan. Namun demikian,
ketercapaian dan kompleksitas materi tidak semerta-merta memberi kepastianbahwa
tujuan dan target mata pelajaran akan tercapai. Ketercapaian tujuan dan target
mata pelajaran akan tercapai secara maksimal apabila materi materi tersebut dibelajarkan
dengan baik dan bermakna oleh guru.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam menyusun makalah ini sebagai berikut:
- Bagaimana ruang lingkup dan cakupan IPS ?
- Bagaimana konsep dan rasional sosial?
- Bagaimana karakteristik konsep sejarah?
- Bagaimana karakteristik konsep geografi?
- Bagaimana karakteristik konsep ekonomi?
- Bagaimana karakteristik konsep sosiologi?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini sebgaai berikut:
1. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang ruang lingkup dan cakupan IPS
2. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang konsep
dan rasional sosial
3. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang karakteristik
konsep sejarah
4. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang karakteristik
konsep geografi
5. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang karakteristik
konsep ekonomi
6. Memberi
pengetahun kepada pembaca tentang karakteristik
konsep sosiologi
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Ruang Lingkup dan Cakupan IPS
Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
dan keberadaannya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari
perkembangan dan keberadaan Social
Studies di Amerika Serikat. Oleh karenanya gerakan dan paham Social Studies
di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai IPS di Indonesia.
Pemahaman antara IPS dan IIS sangat berkaitan erat karena keduanya secara
tradisional memang saling berhubungan. Tetapi, IPS lebih menekankan pada
pendekatan multidisplin/interdisiplin. Dimana topik IPS dapat dimanipulasi
menjadi suatu isu, pertanyaan/permasalahan yang bersifat perspektif
interdisiplin.
Studi sosial bukan merupakan suatu
bidang keilmuandisiplin bidang akademis, tetapi merupakan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Kerangka kerja studi sosial tidak
menekankan pada bidang teoritis tapi lebih kepada bidang-bidang praktis,
pendekatan yang digunakan studi sosial bersifat intersiplin dan multidisipliner
dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. Sedangkan pendekatan ilmu sosial bersifat
disipliner dan menggunakan ilmunya masing-masing. Demikian pula dari tingkat
dan taraf lebih bersifat multidimensional, yaitu lebih meninjau satu
gejala/masalah sosial dari berbagai dimensi/aspek kehidupan.
Tugas studi sosial sebagai suatu
bidang studi yang mempunyai tujuan yaitu membina warga masyarakat yang mampu
menyelaraskan kehidupan berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial, serta
membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi.
Proses pembelajaran IPS tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuan,
melainkan lebih kepada segi praktis mempelajari, menelaah, serta mengkaji bobot
dan tingkat kemampuan peserta didik pada jenjang yang berbeda.
Perbedaan IPS sebagai bidang studi
disiplin Ilmu Sosial antara lain sebagai berikut :
1. IPS
bukan suatu disiplin Ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi lebih sebagai
bidang kajian yaitu suatu kajian kemasyaratan.
2. Pendekatan yang dilakukan IPS yaitu pendekatan
multidisiplin/Interdisiplin sedangkan Ilmu Sosial menggunakan pendekatan
disiplin ilmu (Monodisiplin).
3. IPS dirancangkan untuk kepentingan
pendidikan dan lebih memfokuskan pada dunia persekolahan sedang Ilmu Sosial
keberadaannya bisa didunia persekolahan, perguruan tinggi, dan di masyarakat
sekalipun.
4. IPS
menggunakan Ilmu-Ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran
dilengkapi dengan aspek psikologis-pedagogis, sedangkan ilmu Sosial hamper
lepas dan tidak mempermasalahkan pertimbangan-pertimbangan seperti di IPS.
Pertimbangan-pertimbangan IPS sangat
memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan ruang lingkup bahan
bagi peserta didik dalam hidup dan kehidupannya kelak. Pengajaran IPS berkaitan
dengan bagaimana cara manusia untuk memenuhi kebutuhan materinya. Pada prinsip
hakikatnya yang dipelajari IPS adalah bagaimana mempelajari, menelaah,
mengkaji, system kehidupan manusia dipermukaan bumi.
Ruang lingkup IPS sama halnya dengan
Ilmu Sosial yaitu manusia dalam kontes sosial sebagai anggota masyarakat juga
merupakan tempat persemaian dan sarana untuk melatih dan mengembangkan
kemampuan daya nalar para mahasiswa secara kesinambungan.
Upaya menjadikan peserta didik
sebagaimana yang sudah dituliskan diatas dikonstruksi dalam mjatan kurikulum
IPS, dimana mata pelajaran tersebut memuat substansi kajian geografi, sejarah,
ekonomi, sosiologi, yang diramu dalam satu mata pelajaran IPS. Hal ini bisa
dilihat dari ruang lingkupnya yang mencakup ; 1) manusia, tempat, dan
lingkungan, 2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan, 3) sistem sosial dan
budaya, 4) perilaku, ekonomi, dan kesejahteraan. (Sumardi, Lalu: 2008, hlm:
159).
2.2 Konsep dan Rasional Sosial
Edgar
Bruce Wesley menyatakan bahwa social
studies adalah ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan. Secara umum, pengertian social
studies menyiratkan hal-hal berikut :
1. Social studies
merupakan disiplin dari ilmu-ilmu sosial.
2. Disiplin
dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan/pembelajaran baik pada tingkat
sekolah maupun perguruan tinggi.
3. Aspek
masing-masing disiplin ilmu perlu diseleksi sesuai dengan tujuan.
Pada tahun 1940 – 1970-an, perkembangan bidang social studies merasakan keadaan
ketidakmenentuan, ketakberkeputusan, ketakbersatuan, dan ketakmajuan. Social studies mendapatkan serangan dari
segala penjuru. Pada tahun 1940 – 1960, ditegaskan oleh Barr dan kawan-kawan
adalah terjadi tarik-menarik antara dua visi social studies. Di satu pihak,
adanya gerakan untuk mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu yang terus
bergulir sampai mencapai tahap yang lebih canggih. Di lain pihak, terus
bergulir gerakan pemisahan berbagai disiplin ilmu sosial yang cenderung
memperlemah konsepsi social studies
education.
Dilihat dari visi, misi dan strateginya Barr dan
kawan-kawan, social studies dapat
dikembangkan dalam tiga tradisi, yakni :
·
Sosial
studies taught as citizenship transmission
·
Sosial
studies taught as social science
·
Sosial
studies taught as reflective enguing
Empat hal yang tersirat dan tersurat dalam definisi
social studies menurut Barr adalah :
1. Social studies
merupakan suatu sistem pengetahuan terpadu.
2. Misi
utama social studies adalah
pendidikan kewarganegaraan dalam suatu masyarakat yang demokratis.
3. Sumber
utama konten social studies adalah social sciense dan humanities.
4. Dalam
upaya penyiapa warga negara yang demokratis, terbuka kemungkinan dalam
orientasi, visi, tujuan, dan metode pembelajaran.
Dilihat dari definisi dan tujuannya, social studies menyiratkan dan
menyuratkan hal-hal sebegai berikut :
1. Social studies
merupakan mata pelajaran di seluruh jenjang pendidikan persekolahan.
2. Tujuan
utama pelajaran ini adalah mengembangkan siswa untuk menjadi warga negara yang
memiliki pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan yang memadai untuk
berperan serta dalam kehidupan demokrasi.
3. Konten
pelajarannya digali dan diseleksi dari sejarah dari ilmu-ilmu serta dalam
banyak hal dari humoniora dan sains.
4. Pembelajarannya
menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi kemasyarakatan,
pengalaman budaya, dan perkembangan pribadi siswa.
2.3 Karakteristik Konsep Sejarah
a.
Pengertian sejarah
Sejarah
dalam bahasa inggris disebut dengan history, yang berasal dari Bahasa yunani historia (artinya penyelidikan, pengetauan yang diperoleh melalui
penelitian). Dalam bahasa jerman disebut dengan geschice dan Bahasa belanda disebut dengan geschiendenis. Semua pengertian secara etimologis ini dapat disimpulkan
dalam satu penelitian, yaitu penyelidikan, pengumpulan pengorganisasian, dan penyaian informasi mengenai
peristiwa masa lampau.
Sejarah
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian
penting tentang kehidupan manusia pada masa yang telah lampau dapat juga
dikatakan sebagai ilmu pengetahuan yang memiliki metodologi yang akan
diterapkan dalam suatu proses penelitian seingga peristiwa dan keadjian masa
lalu dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. jika peristiwa atau kejadian
dimasa lalu tersebut menjadi kejadian yang bersifat ilmiah, peristiwa tersebut
harus didukung oleh adanya sejumlah bukti, baik itu berupa tulisan,
artefak,fosil, maupun bantuan kajian pendukung lainnya dari berbagai sudut
pandang ilmu pengetahuan lainnya .
Setiap
apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak
ada riwayat asal-usulnya. Asal-usul yang menyangkut proses, peristiwa, dan
waktu dan sejarah juga merupakan riwayat tentang masa lampau atau sesuatu
bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode
tertentu yang terpercaya. Adapun karakteristik dari pelajaran sejarah diamtaranya
sebagai berikut :
1)
Sejarah
terkait dengan peristiwa masa lampau
2)
Sejarah
bersifat kronologi
3)
Dalam
sejarah terdapat 3 unsur pokok yaitu manusia, ruang, dan waktu.
Unsur terpenting dari sejarah adalah
kejadian masa lalu adapun konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu
sosial yaitu:
1.
Waktu
Waktu yang telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang
bersangkutan.
2.
Ruang
Ruang lebih mendekat yang geografi. Sejarah mengungkapkan kapan
terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3.
Alur
Peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman
sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya atau pengalaman sejarah dari
waktu ke waktu yang menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4.
Evolusi
Adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5. Revolusi
Adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6. Tahap-tahap beradaban
Mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu
masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan kita
dapat merumuskan suat generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat, yang selalu mengalami perkembangan
dan kemajuan.
7. Kronologi
Adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa
yang akan datang.
Sejarah
yang kita baca dan pelajari saat ini dalah sejarah hasil rekonstruksi
(penafiran) para sejarawan. peristiwa masa lampau itu tidak kita ketahui
langsung, tetapi melalui penafsiran para sejarawan, interprentasi para
sejarawan tentang peristiwa masa lampau diharapkan menggambarkan peristiwa masa
lampau secara objektif. itulah tantangan bagi setiap peneliti sejarah
Ilmu
sejarah pada dasarnya meneliti peristiwa yang terjadi dimasa lampau yang
senantiasa bergerak ke masa kini dan masa depan secara dinamis, peristiwa yang terjadi pada masa
lampau itu tidak mati atau statis, melankan terus bergerak.
Manusia merupakan pengerak sejarah, lingkungan alam hanya mempengaruhi
sejarah manusia, tidak mengerakkan manusia.
Sejarah
itu bersifat idiografis arinya suatu peristiwa yang telah terjadij pada masa
lampau itu bersifat unik, tidak bisa dilukang dan hanya terjadi sekali, dan
tidak ada peristiwa yang sama persis dengan peristiwa itu di tempat dan waktu
yang berbeda. peristiwa hanya itu dan teradi pada waktu dan tempat tertentu
itu. Verivikasi
artinya hasil penelitian dalam sejarah dapat diuji kebenarannya oleh siapapun,
terutama oleh orang yang memahami dengan baik peristiwa yang menjadi penelitian.
Ciri
khas sejarah sebagai ilmu itu mempunyai obek, empiris, mempunyai metode, dan
mempunyai generalisasi. Sejarah itu mempunyai objek. Objek kajian ilmu sejarah adalah
kehidupan manusia yang teradi pada masa lampau dengan berbagai dimensi dan
coraknya.
Sejarah
itu empiris, artinya sejarah berdasar pada pengalaman manusia yang sebenarnya
entah pengalaman indrawi maupun pengalaman batiniah (kepercayaan, nilai, norma,
etos, pandangan hidup, dan lain lain).
Generalisasi
merupakan suatu kesimpulan yang bersifat umum atau menyeluruh terhadap suatu
geala atau informasi berdasarkan fakta atau data yang ada. Secara umum,
generalisasi memiliki dua tujuan, yaiku saintifikasi dan simplikasi. Pembuatan
kesimpulan umum terhadap obJek yang diteliti merupakan bagian yang melekat dari
ilmu pengetahuan. Sementara itu, generalisasi juga bermaksud “menyederhanakan“ (simplikasi) suatu peristiwa yang
kompleks. Manfaat mempelajari sejarah,
1. Sebagai modal panduan moral dan
politik
2. Sarana mengenal lebih dekat bangsa
sendiri dan bangsa bangsa lain
3. Memperkokoh identitas bangsa
4. Latihan berpikir menyeluruh
5. Holistic dan multiprespektif .
2.4 Karakteristik Konsep Geografi
a.
Pengertian Geografi
Geografi berasal dari dua kata, yaitu: Geo
yang artinya bumi, dan Graphien yang artinya tulisan atau
lukisan. Secara harfiah Geografi itu berarti lukisan tentang bumi, namun pada
pembahasan oleh para pakar geografi selanjutnya pengertian itu tidak hanya
sekedar tulisan atau lukisan saja, melainkan meliputi juga penelaahan lebih jauh.
Berdasarkan
definisi ini jelas bahwa yang menjadi objek studi geografi adalah geosfer,
yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari :
1. Atmosfer
(lapisan udara)
2. Litosfer
(lapisan batuan, kulit bumi)
3. Hidrosfer
(lapisan air, perairan)
4. Biosfer
(lapisan kehidupan)
b. Konsep
Geografi
1. Council
of Geographical Association (1919)
Geografi berkenaan dengan
dunia nyata, dunia yang dipelajari seseorang dengan baik. Namun penelaahan
geografi tidak berakhir pada hal-hal terlihat dari luar, penelaahan tersebut
juga meliputi sebab-akibat mengapa dunia nyata tersebut menampakkan demikian
yang dipandang sebagai keseluruhan yang menghubungkan bagian-bagian sebagaimana
adanya. Hal itu meliputi hubungan dengan ilmu kealaman, berkenaan dengan cara
bagaimana hal-hal itu telah mempengaruhi manusia dan kebalikannya telah
dimodifikasi, diubah dan diadaptasi oleh tindakan manusia (Williams, M.).
2.
Rumusan
Geografian Indonesia
Geografi
menurut Rumusan Geografian Indonesia pada Seminar dan Lokakarya Nasional
Peningkatan Kualitas Pengajaran di Semarang tahun 1988 : “Geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang
lingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan”.
Ada 2 kelompok konsep dasar dalam
Geografi :
1. Menurut
Getrude Whipple
Bumi sebagai planet,
variasi cara hidup, variasi wilayah-wilayah alamiah, makna wilayah (region) bagi manusia dan pentingnya
lokasi dalam memahami peristiwa dunia.
2. Menurut Henry J. Warman
Konsep wilayah, lapisan
kehidupan, manusia sebagai faktor ekologi dominan, globalisme atau bumi sebagai
planet, interaksi keruangan, hubungan areal, persamaan areal, perbedaan areal,
keunikan areal, persebaran areal, lokasi relatif, keunggulan komparatif, perubahan
abadi, sumber daya yang dibatasi secara budaya dan konsep peta.
c. Kajian
Materi Geografi
Menurut Broek (1980),
hakikat geografi ada 6 :
1.
Geografi
sebagai ilmu pengetahuan biofisik.
2.
Geografi
sebagai relasi hubungan timbal-balik antara manusia dengan alam.
3.
Geografi
sebagai ilmu ekologi manusia.
4.
Geografi
sebagai setudi bentang lahan.
5.
Geografi
sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.
6.
Geografi sebagai teori keruangan bumi.
Macam Konsep geografi meliputi :
1. Jarak
Ada dua macam jarak, yaitu jarak mutlak, adalah jarak tetap contoh: Jarak dari Bandar Lampung ke
Tulang Bawang Barat adalah 115 KM,
jarak relatif, adalah jarak berdasarkan perkiraan (Ordinary Time) contoh: Jika Anda ingin pergi ke pasar
jika akan tiba dalam 15 menit, tetapi jika macet maka kami akan tiba dalam 30
menit.
2. Keterjangkauan
Keterjangkauan adalah
mudah atau sulit bagi kita untuk mencapai suatu tempat. Contoh: Dari Lampung ke Jakarta, Anda
dapat dengan mudah dan cepat menggunakan program ini, selain fasilitas dan
infrastruktur lengkap di Jakarta. Tetapi jika dari Lampung ke Papua lebih sulit
untuk masuk ke dalamnya, misalnya, dari Lampung, pesawat memang bisa pergi ke
Papua. Tetapi jika kita pergi ke desa di mana jalan biasanya rusak atau jelek,
akan sulit bagi kita untuk sampai ke sana. Contoh
2: Pergi ke Kota bumi
(Lampung) lebih cepat menggunakan kereta karena dapat menghindari kemacetan.
3.
Morfologi
Morfologi memiliki
pemahaman atau makna penemuan geografis yang menampilkan permukaan bumi. Dalam
bentuk permukaan bumi ada 2 kekuatan, yaitu: Exogenous Power yang meliputi erosi, pelapukan, sedimentasi dan tenaga endogen yang meliputi pegunungan, lembah, sungai, laut dll.
4.
Pola
Pola adalah bentuk distribusi teratur
dari fenomena geografis di ruang angkasa, misalnya pola gunung yang tersebar
(alamiah), pola permukiman (Artificial).
Contoh 1: Pantai berarti polanya memanjang
Contoh 2: Pola Sungai Nil Panjang dan Lebar
5. Lokasi
Anda semua juga tahu apa
lokasinya bukan? ya benar lokasi adalah tempatnya. Sama seperti lokasi juga
dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Absolut:
Berdasarkan Astronomi
Contoh: Lokasi Astronomi
Indonesia adalah: (Lintang
Utara) –LS (Lintang
Selatan) & BT
(Bujur Timur) –BT (Bujur Timur).
b. Relatif:
Berdasarkan Kondisi Geografis
Contoh: Lokasi Geografis
Indonesia adalah Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan
Benua Australia, dan
2 Lautan yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
6. Aglomerasi
Kecenderungan untuk
menyebar tempat yang terkumpul di tempat. Contoh: Polri adalah perumahan yang
warganya adalah sekelompok orang yang bekerja sebagai polisi
7. Nilai
Penggunaan
Nilai tempat yang berbeda
dilihat dari fungsinya,
contoh:
daerah
pegunungan memiliki nilai yang lebih tinggi bagi petani. Contoh 2: Gelombang yang
diterjemahkan bagi nelayan untuk berlayar, tetapi juga dengan gelombang besar
yang lebih menguntungkan.
8.
Diferensiasi Area
Fenomena yang membentuk
daerah berbeda dengan daerah lain.
Contoh:
Harga tanah di pinggir jalan yang lebih mahal yang masuk (karena lebih
strategis)
9.
Interaksi
Perbedaan yang
menyebabkan interaksi dan akan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Karena cuaca di Eropa dan
Eropa dan Indonesia juga perlu membeli barang jadi seperti kulkas dll.
10. Keterkaitan
Ruang
Gejala dan fenomena yang
terlibat dalam suatu ruang.
Contoh:
Rusia yang mempunyai
udara sangat
dingin, maka anda harus
harus memakai pakaian yang dapat menghanagatkan tubuh. Contoh
lain yaitu
Indonesia karena cuacanya panas maka Anda harus memakai pakaian yang menyatukan
dan menyaring keringat.
2.5 Karakteristik Konsep Ekonomi
Pengertian
Ilmu Ekonomi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai pengelolaan
sumber daya, baik itu secara perorangan, kelompok masyarakat, hingga suatu
negara, dalam upaya untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan.
Secara
etimologi kata “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani, yaitu “Oikos” yang artinya “Keluarga/ rumah
tangga” dan “Nomos” yang artinya “tata
aturan/ hukum”. Jadi, secara literal definisi ekonomi adalah tata aturan rumah
tangga atau pengelolaan rumah tangga.
Ilmu
ekonomi juga dianggap sebagai kajian terhadap perilaku manusia dalam upaya
pemenuhan kebutuhan hidupnya.
Ekonomi
dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Ekonomi
Makro
Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang keseluruhan (aggregate)
perilaku ekonomi melalui pemakaian efisien berbagai faktor produksi demi
mencapai kemakmuran masyarakat yang maksimum. Inti
dari ekonomi makro adalah penentuan tingkat kegiatan ekonomi yang diukur dari
pendapatan. Ini menjadi alasan mengapa makroekonomi dikenal sebagai teori
pendapatan (income theory). Pengertian ekonomi makro adalah sebuah ilmu ekonomi
yang mempelajari tentang perekonomian sebuah negara secara komprehensif. Dengan
kata lain, dalam ilmu ekonomi makro dijelaskan tentang perubahan ekonomi sebuah
negara yang berdampak pada masyarakatnya dan pasar.
Beberapa aspek analisis
dalam ekonomi makro diantaranya;
1. Pendapatan nasional
2. Kesempatan kerja
3. Laju Inflasi
4. Investasi
2) Ekonomi
Mikro
Ekonomi mikro adalah cabang ilmu ekonomi yang
mempelajari tentang aspek-aspek individual dari suatu kegiatan ekonomi. Ekonomi
mikro menggunakan analisis konsumen dan analisis produsen dalam suatu
pasar.Inti dari ekonomi mikro adalah penentuan harga. Ini menjadi alasan
mengapa mikro ekonomi
disebut sebagai teori harga (price
theory).
Ekonomi mikro adalah ilmu ekonomi yang
khusus mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga
pasar dan kuantitas faktor input, barang dan jasa yang diperjual-belikan. Ekonomi mikro atau mikro ekonomi secara langsung berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan dalam hal penawaran dan permintaan barang atau
jasa. Sehingga dari definisi ekonomi mikro tersebut memiliki tujuan utama bagi
perusahaan yakni untuk menganalisis pasar dan bagaimana mekanismenya untuk
membentuk harga relatif produk dan jasa.
Beberapa aspek analisis
dalam ekonomi mikro adalah:
1. Analisis biaya dan manfaat
2. Teori permintaan dan penawaran
3. Elastisitas
4. Model-model pasar
5. Industri
6. Teori produksi
7. Teori harga
Keberadaan
ilmu ekonomi sebagai suatu disiplin ilmu sangat diperlukan karena manusia
selalu dihadapkan untuk membuat pilihan dalam kehidupannya. Oleh karena itu
dalam pembelajaran ilmu ekonomi harus memudahkan siswa untuk mampu membuat
pilihan-pilihan secara rasional dan membuat siswa dapat menggunakan
konsep-konsep dalam ilmu ekonomi untuk menganalisis persoalan-persoalan ekonomi
personal dan kemasyarakatan.
According to them, at different levels of economic
development, financial structure of an economy is different. So role played by
financial institutions in growth process is different at different levels of
development. Financial depth contributes more in case of developing countries
than developed ones toward economic growth (Verma, Satish dan Nyai Majan:
2014).
Menurut mereka, di berbagai tingkatan pembangunan
ekonomi, struktur keuangan suatu ekonomi berbeda. Jadi, peran yang dimainkan
oleh Lembaga keuangan dalam pertumbuhan proses berbeda di berbagai tingkat
perkembangan. Kedalaman keuangan berkontribusi lebih banyak dalam hal
perkembangan negara daripada negara maju menuju pertumbuhan ekonomi (Verma,
Satish dan Nyai Majan: 2014).
Metode
pemecahan masalah yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi diturunkan dari
metode dari metode ilmiah, yang menekankan pada analisis atas dasar logika
dapat diterapkan dalam pembelajaran ilmu ekonomi. Lima langkah pendekatan
pemecahan masalah terdiri dari:
1) Mendifinisikan
masalah
2) Menginventarisasi
pilihan kebijakan atau keputusan yang mungkin dapat dilakukan.
3) Menetapkan
kriteria atau tujuan dari alternatif yang harus dicapai.
4) Menganalisis
konsekuensi dari setiap pilihan kebijakan atau keputusan, dengan menggunakan
konsep-konsep ekonomi yang relevan dan menilai tiap pilihan sesuai dengan
tujuan.
5) Memutuskan
alternatif yang terbaik dan relatif penting sesuai dengan hasil evaluasi
mengenaian tujuan-tujuan yang berbeda.
Adapun
isi atau konsep dasar ilmu ekonomi dapat dikelompokkan menjadi konsep-konsep
pokok sebagai berikut:
1) Konsep-konsep
ekonomi fundamental
2) Konsep-konsep
mikro ekonomi
3) Konsep-konsep
makro ekonomi
4) Konsep-konsep
ekonomi internasional
5) Konsep-konsep
metode pengukuran dan
6) Tujuan-tujuan
sosial yang luas.
Sesuai dengan isi ilmu ekonomi
tersebut, dapat dikemukakan karakteristik ilmu ekonomi sebagai berikut:
1) Ilmu
ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang nyata
2) Kenyataan
menunjukkan bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan sumber-sumber
ekonomi sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan jumlahnya terbatas/langkah. Tidak
terbatasnya kebutuhan manusia dan kelangkaan sumber ekonomi tersebut dapat
dijumpai dimana-mana. Ilmu ekonomi mampu menjelaskan gejala-gejala tersebut sebab
ilmu ekonomi dibangun dari dunia nyata.
3) Ilmu
ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan fakta secara rasional.
Agar manusia mampu
membaca dan menjelaskan gejala-gejala ekonomi secara sistematis, maka
disusunlah konsep dan teori ekonomi menjadi bangunan ilmu ekonomi. Selain
mempunyai persyaratan sistematis, ilmu ekonomi juga memenuhi persyaratan
keilmuan yang lain yaitu obyektif dan mempunyai tujuan yang jelas.
4) Umumnya,
analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode pemecahan masalah.
Metode pemecahan masalah
cocok digunakan dalam analisis ekonomi sebab obyek dalam ilmu ekonomi adalah
permasalahan dasar ekonomi. Permasalahan dasar tersebut yaitu barang apa yang
harus diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan untuk siapa barang diproduksi.
Ketiga permasalahn dasar tersebut pada intinya berangkat dari adanya kelangkaan
sumber-sumber ekonomi.
5) Inti
dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik.
Untuk mencapai kemakmuran
manusia mempunyai banyak pilihan kegiatan. Namun, dari sekian banyak pilihan
kegiatan tersebut dapat dianalisis secara ekonomi sehingga dapat ditentukan
alternatif pilihan mana yang paling optimal baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Ilmu ekonomi dapat digunakan untuk menentukan alternatif pilihan
kegiatan ekonomi yang terbaik.
6) Lahirnya
ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sumber pemuas kebutuhan manusia
Apabila sumber ekonomi
keberadaannya melimpah (tidak langka), maka ilmu ekonomi tidak diperlukan lagi
bagi kehidupan manusia. Demikian juga kalau penggunaan sumber ekonomi sudah
tertentu (tidak dapat digunakan secara alternatif), ilmu ekonomi juga tidak
diperlukan lagi.
2.6 Karakteristik
Konsep Sosiologi
Secara etimologi,
sosiologi berasal dari kata socius
dan logos. Socius (bahasa latin) artinya teman, dan logos ( bahasa yunani) yang berarti kata, perkataan atau
pembicaraan. Secara harfiah, sosiologi berarti berbicara mengenai masyarakat.
Sosiologi dapat didefinisikan sebagai study ilmiah tentang masyarakat dan
tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari ” kehidupan di dalam
masyarakat ” (Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial). Sosiologi banyak memberikan
pengetahuan tentang cara-cara berprilaku seseorang dalam masyarakat
sesuai dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat tersebut. Dengan ilmu
sosiologi diharapkan seseorang memiliki pengetahuan yang lebih lengkap tentang
bagaimana harus berprilaku dalam melakukan penyesuaian diri di masyarakat.
Obyek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan
antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Sosiologi memiliki
Sifat dan Karakterisitik. Menurut Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemardi dalam (Soekanto, 1982:
20-23) mengungkapkan
mengenai beberapa sifat hakikat sosiologi sebagai berikut:
1. Sosiologi adalah suatu
ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam ataupun ilmu pengetahuan
kerohanian.
2. Sosiologi bukan
merupakan disiplin yang normative, akan tetapi merupakan disiplin yang
kategoris. Artinya sosiologi membatasi pada apa yang terjadi dewasa ini, bukan
mengenai apa yang terjadi dan seharusnya terjadi.
3. Sosiologi merupakan
ilmu pengetahuan murni (pure science) dan bukan merupakan ilmu
pengetahuan terapan yang terpakai (applied science).
4. Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yang abstrak dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang konkret.
Artinya, bahwa yang diperhatikan adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam
masyarakat tetapi bukan wujudnya yang konkret.
5. Sosiologi bertujuan
untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Artinya, sosiologi
meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari
interaksi antar umat manusia dan juga perihal sifat, hakikat, bentuk, isi, dan
struktur masyarakat manusia.
6. Sosiologi merupakan
ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Artinya, bahwa hal ini berkaitan
denngan
soal metode sosiologi
yang digunakan.
7. Sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus.
Artinya, sosiologi mempelajari gejala umum yang ada dalam setiap interaksi
antar manusia.
Sementara sumber lain
yang sudah banyak diketahui, ilmu, sosiologi memiliki sifat hakikat atau
karakteristik sosiologi:
a)
Merupakan ilmu sosial, bukan ilmu kealaman ataupun
humaniora
b)
Bersifat empirik-kategorik, bukan normatif atau etik; artinya
sosiologi berbicara apa adanya tentang fakta sosial secara analitis, bukan
mempersoalkan baik-buruknya fakta social tersebut. Bandingkan dengan pendidikan
agama atau pendidikan moral.
c)
Merupakan ilmu pengetahuan yang bersifat umum, artinya bertujuan
untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola umum dari interaksi antar-manusia
dalam masyarakat, dan juga tentang sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur
masyarakat.
d)
Merupakan ilmu pengetahuan murni (pure science), bukan ilmu pengetahuan terapan (applied science)
e)
Merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak atau bersifat teoritis.
Dalam hal ini sosiologi selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari
hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur
yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan
sebab-akibat sehingga menjadi teori.
Berdasarkan sifat dari
sosiologi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a)
Sosiologi bersifat empiris. Sosiologi didasarkan pada pengamatan
dan penalaran. Pengamatan berarti susunan yang berhubungan dengan pancaindera
manusia, yang dialaminya dalam kehidupan social. Sedangkan penalaran
berarti semua yang berhubungan dengan akal budi manusia atau yang bersifat
rasional. Sifat empiris ini sering dihubungkan dengan sifat ilmu yang dapat
diuji dengan fakta.
b)
Sosiologi bersifat teoritis. Yaitu selalu
berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang konkret di lapangan, dan
abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara
logis dan bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
c)
Sosiologi bersifat komulatif. Yaitu disusun atas dasar
teori-teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki, diperluas sehingga memperkuat
teori-teori yang lama.
Sosiologi bersifat
nonetis. Yaitu pembahasan suatu masalah tidak mempersoalkan baik atau buruk
masalah tersebut, tetapi lebih bertujuan untuk menjelaskan masalah tersebut
secara mendalam.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ada beberapa cakupan konsep dasar IPS
yaitu sejarah, ekonomi, geografi, ekonomi, sosiologi. Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
berbagai peristiwa atau kejadian penting tentang kehidupan manusia pada masa
yang telah lampau. Geografi yang membahas tentang
Geosfer yaitu ilmu yang mempelajari mengenai permukaan bumi yang merupakan
bagian dari bumi yang terdiri atas beberapa lapisan. Pada konsep Geografi ini
terungkap hubungan saling mempengaruhi antara
fenomena alam di tempat-tempat tertentu dengan prilaku serta tindakan
manusia.
lmu ekonomi merupakan suatu studi,
ilmiah mengenai bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan materi. Sosiologi banyak
memberikan pengetahuan tentang cara-cara berperilaku seseorang dalam
masyarakat sesuai dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat tersebut.
3.2 Saran
Pemahaman tentang Ilmu pengetahuan
social sebagai ilmu social yang membahas hubungan manusia dengan kenampakan
geosfer serta hubungan manusia perlu ditingkatkan untuk terciptanya hubungan
timbal balik yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010. Struktur
dan Muata Kurikulum Nasional. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional.
Anonim. 2013. Konsep
dan Rasional Social Studies Secara Umum. Diunduh dari: http://s2pips.fkip.unila.ac.id.
Diakses pada 01 Maret 2019 pukul 19.32 WIB
Hapsari,R. dkk. 2013. Sejarah Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga
Prasetiyo,
Irfan. 2013. Sifat dan Karakteristik
Sosiologi. Diunduh dari :
https://prastiyoirfan.wordpresss.com.
Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 14.44 WIB.
Rahayu, Hani. 2013. Karakteristik Cakupan Konsep Geografi. Diunduh dari: https://hani-rahayu.blogspot.com.
Diakses pada 27 Februari 2019 pukul 16.00 WIB.
Sari, Rita. 2017. Ruang
Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS. Diunduh dari: https://rita23sari.blogspot.com.
Diakses pada 28 Februari 2019 pukul 15.00 WIB
Sumardi, Lalu. 2012. SOCIA. Revitalisasi Pembelajaran IPS di SD sebagai Upaya
Menciptakan Peserta Didik yang Berkarakter. Vol. 11, No. 2. Hlm: 159
Verma, Satish dan Nyai Majan. 2014. International Journal of Economic, Finance,
and Management. Financial Development and Economic Growth: A Case of Indian
Economy. Vol. 3. No. 1 Hlm: 15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar